Palestina adalah tanah yang memiliki sejarah keagamaan dan kebudayaan yang kaya. Banyak nabi dan rasul yang berasal dari atau bersinggah di tanah ini. Selain itu, Palestina juga melahirkan banyak ulama yang berpengaruh dalam perkembangan Islam. Berikut ini adalah sembilan tokoh ulama Islam yang berasal dari Palestina:
1.Imam Asy-Syafi’i
Imam Asy-Syafi’i atau Muhammad bin al-Mathlabi al-Hasyimi al-Qurasyi adalah ulama besar yang lahir di Ghaza, Palestina pada tahun 150 H. Beliau adalah pendiri salah satu dari empat mazhab fikih utama dalam Islam, yaitu Mazhab Syafi’i. Beliau juga dikenal sebagai ahli hadis, bahasa, syair, dan ilmu kalam. Beliau menulis banyak karya yang menjadi rujukan bagi umat Islam, seperti al-Umm, ar-Risalah, dan al-Mabsuth.
Imam Asy-Syafi’i adalah ulama yang sangat cerdas dan berwibawa. Beliau belajar dari banyak guru, seperti Imam Malik, Imam Muhammad bin Hasan al-Syaibani, dan Imam Sufyan bin Uyainah. Beliau juga mengajarkan banyak murid, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Abu Dawud, dan Imam Bukhari. Beliau memiliki metode istinbath hukum yang sistematis dan logis, yang disebut dengan ushul fiqh. Beliau juga mengutamakan al-Quran dan al-Hadis sebagai sumber hukum Islam.
2. Ibnu Qudamah
Ibnu Qudamah atau Abdullah bin Ahmad bin Qudamah bin Miqdam al-Maqdisi adalah ulama yang lahir di Yerusalem, Palestina pada tahun 541 H. Beliau adalah salah satu pemimpin dan pembesar Mazhab Hanbali yang karyanya menjadi pedoman dalam mazhab tersebut, yaitu al-Mughni. Beliau juga menulis banyak kitab lain, seperti al-Kafi, al-Muqni, al-Umdah, dan Tahrim al-Nazar.
Ibnu Qudamah adalah ulama yang sangat zuhud dan wara. Beliau menjalani hidup yang sederhana dan tidak terikat dengan dunia. Beliau juga sangat berani dan gigih dalam membela kebenaran dan keadilan. Beliau pernah berpartisipasi dalam perang salib melawan tentara Kristen. Beliau juga sangat menghormati dan mencintai ulama lain, terutama Imam Ahmad bin Hanbal.
3. Syekh Muhammad Amin Al Husaini
Syekh Muhammad Amin Al Husaini adalah Mufti Besar Palestina yang lahir di Yerusalem pada tahun 1897 M. Beliau adalah tokoh politik dan perjuangan yang membela hak-hak bangsa Arab dan dunia Muslim. Beliau juga berperan dalam mengakui dan membela kemerdekaan Indonesia di mata internasional. Beliau adalah salah satu pendiri Liga Arab dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Syekh Muhammad Amin Al Husaini adalah ulama yang sangat nasionalis dan visioner. Beliau menentang penjajahan Inggris dan Zionis di Palestina. Beliau juga berusaha untuk menyatukan bangsa Arab dan dunia Muslim dalam satu visi dan misi. Beliau pernah bertemu dengan Adolf Hitler dan mengusulkan untuk membentuk negara Islam di Timur Tengah. Beliau juga pernah mengunjungi Indonesia dan memberikan dukungan kepada para pejuang kemerdekaan.
4. Yasser Arafat
Yasser Arafat atau Muhammad Abdur Rauf Arafat al-Qudwa al-Husaini adalah pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang lahir di Kairo, Mesir pada tahun 1929 M. Beliau adalah salah satu tokoh perlawanan Palestina yang berjuang melawan penjajahan Israel. Beliau juga mendirikan gerakan Fatah yang menjadi partai politik terbesar di Palestina. Beliau mendapatkan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1994 bersama dengan Yitzhak Rabin dan Shimon Peres.
Yasser Arafat adalah ulama yang sangat karismatik dan populer. Beliau memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mampu menggerakkan massa. Beliau juga memiliki strategi dan taktik yang cermat dan fleksibel dalam berdiplomasi dan bernegosiasi. Beliau pernah menandatangani Perjanjian Oslo yang memberikan otonomi kepada Palestina. Beliau juga pernah memimpin Intifada Kedua yang menuntut kemerdekaan Palestina.
5. Sheikh Ahmad Yassin
Sheikh Ahmad Yassin adalah ulama Palestina yang lahir di Al-Jura, Palestina pada tahun 1937 M. Beliau adalah pendiri dan pemimpin kelompok perlawanan Hamas yang berhaluan politik Islam. Beliau juga merupakan anggota Ikhwanul Muslimin. Beliau memimpin Intifada Pertama dan Kedua melawan Israel. Beliau dibunuh oleh Israel pada tahun 2004 dalam serangan udara.
Sheikh Ahmad Yassin adalah ulama yang sangat taat dan militan. Beliau memiliki keimanan yang kuat dan tekad yang bulat dalam berjihad. Beliau juga memiliki kepedulian yang besar terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan miskin. Beliau mendirikan banyak lembaga sosial dan pendidikan yang membantu rakyat Palestina. Beliau juga mengajarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran.
6. Mahmud Abbas
Mahmud Abbas atau Abu Mazen adalah presiden Palestina yang lahir di Safed, Palestina pada tahun 1935 M. Beliau adalah anggota Fatah dan PLO. Beliau juga merupakan salah satu penandatangan Perjanjian Oslo yang mengakui hak Palestina untuk membentuk negara sendiri. Beliau terpilih sebagai presiden Palestina pada tahun 2005 menggantikan Yasser Arafat.
Mahmud Abbas adalah ulama yang sangat pragmatis dan realistis. Beliau memiliki pandangan yang luas dan rasional dalam menyelesaikan masalah Palestina. Beliau juga memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak lain. Beliau pernah berdialog dengan Israel dan Amerika Serikat untuk mencari solusi damai. Beliau juga pernah mengajukan permohonan keanggotaan Palestina di PBB.
7. Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh atau Abu al-Abed adalah perdana menteri Palestina yang lahir di Shati, Gaza pada tahun 1963 M. Beliau adalah anggota dan pemimpin Hamas. Beliau terpilih sebagai perdana menteri Palestina pada tahun 2006 setelah Hamas memenangkan pemilu. Beliau juga merupakan salah satu tokoh perlawanan Palestina yang menentang penjajahan Israel.
Ismail Haniyeh adalah kepala biro politik Hamas sejak tahun 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Ia juga pernah menjabat sebagai perdana menteri Palestina dari tahun 2006 hingga 2014, setelah Hamas memenangkan pemilu legislatif. Ia terlibat dalam negosiasi dengan Fatah, Israel, dan Mesir untuk mencapai rekonsiliasi nasional dan gencatan senjata.
8. Marwan Barghouti
Marwan Barghouti atau Abu Qassam adalah pemimpin Fatah yang lahir di Kobar, Ramallah pada tahun 1959 M. Beliau adalah salah satu tokoh perlawanan Palestina yang terlibat dalam Intifada Pertama dan Kedua. Beliau juga merupakan salah satu pendiri Brigade al-Aqsa yang merupakan sayap militer Fatah. Beliau ditangkap oleh Israel pada tahun 2002 dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Marwan Barghouti adalah pendukung proses perdamaian, tetapi kemudian menjadi kecewa dengan komitmen Israel. Ia menjadi pemimpin sayap bersenjata Fatah, Tanzim, dan terlibat dalam berbagai serangan, termasuk bom bunuh diri, terhadap sasaran sipil dan militer Israel. Ia juga memimpin demonstrasi dan protes rakyat Palestina terhadap penjajahan Israel. Beliau juga seorang nasionalis yang mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
9. Hanan Ashrawi
Hanan Ashrawi atau Muna adalah politisi dan aktivis Palestina yang lahir di Nablus, Palestina pada tahun 1946 M. Beliau adalah salah satu tokoh perempuan Palestina yang berperan dalam perjuangan dan diplomasi Palestina. Beliau juga merupakan anggota PLO dan Dewan Legislatif Palestina. Beliau mendapatkan Penghargaan Perdamaian Sydney pada tahun 2003.
Hanan Ashrawi adalah juru bicara resmi delegasi Palestina dalam konferensi perdamaian Timur Tengah yang dimulai dengan Konferensi Madrid tahun 1991. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh Palestina yang berperan dalam diplomasi dan advokasi internasional untuk hak-hak rakyat Palestina. Ia juga mendukung solusi dua negara dan perdamaian berdasarkan hukum internasional. Beliau juga menulis banyak buku, artikel, puisi, dan cerita pendek tentang politik, budaya, dan sastra Palestina. Buku yang ditulisnya, This Side of Peace (Simon & Schuster, 1995), mendapatkan pengakuan dunia.
Ayo, berpartisipasi dalam campaign ini dan bersama-sama kita mendukung Palestina! Klik di sini untuk berpartisipasi.
Baca Juga:
Palestina Menang, Kiamat Datang, Benerankah?
Kenapa Sih Semangka Jadi Simbol Perlawanan Palestina?
Memahami Sejarah Masjid Al-Aqsa: Tempat Suci yang Bersejarah
Yuk Kunjungi Campaign Yayasan Bahagia Berbagi Bersama di https://bahagiaberbagibersama.org/
Kunjungi Juga Instagram bahagiaberbagibersama