Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Bayt Lahiya, Gaza, Palestina, mengalami mati listrik total sejak Senin (23/10) akibat krisis bahan bakar yang disebabkan oleh blokade Israel

Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Bayt Lahiya, Gaza, Palestina, mengalami mati listrik total sejak Senin (23/10) akibat krisis bahan bakar yang disebabkan oleh blokade Israel. Keadaan ini sangat mengancam nyawa ratusan pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, termasuk bayi-bayi yang membutuhkan inkubator.

RSI adalah salah satu fasilitas kesehatan terbesar dan tercanggih di Gaza, yang dibangun dengan dana sumbangan masyarakat Indonesia sebesar Rp 126 miliar. Rumah sakit ini memiliki kapasitas 110 tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan rawat inap, ruang operasi, ICU dan gawat darurat.

Namun, rumah sakit ini tidak dapat beroperasi secara optimal karena kekurangan bahan bakar untuk menjalankan generator listrik. Pasalnya, Israel telah melarang masuknya bahan bakar ke Gaza sejak awal Oktober 2023, sebagai bentuk hukuman atas serangan roket yang dilancarkan oleh Hamas.

Akibatnya, semua rumah sakit di Gaza mengalami krisis energi yang parah. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, generator listrik di semua rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan jika tidak ada pasokan bahan bakar baru. Hal ini akan berdampak fatal bagi pasien-pasien yang membutuhkan perawatan intensif, seperti penderita kanker, gagal ginjal, dan penyakit kronis lainnya.

Salah satu rumah sakit yang paling terpukul adalah RSI, yang menjadi harapan bagi banyak warga Gaza yang membutuhkan pelayanan kesehatan berkualitas. Fikri Rofiul Haq, seorang relawan Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Indonesia di Gaza, mengatakan bahwa RSI sempat mati listrik selama lima jam pada Senin malam.

“Alhamdulillah sudah menyala kembali, tapi kami tidak tahu sampai kapan. Kami sangat khawatir dengan kondisi pasien-pasien kami, terutama bayi-bayi yang ada di inkubator. Mereka sangat rentan terhadap infeksi dan hipotermia,” kata Fikri kepada Tempo pada Selasa (24/10).

Fikri menambahkan bahwa RSI telah berusaha menghemat bahan bakar dengan menggunakan panel surya yang terpasang di atap rumah sakit. Namun, panel surya tersebut hanya dapat menyalakan sebagian ruangan saja, sementara ruangan lainnya tetap gelap gulita.

Sementara itu, Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), badan PBB untuk pengungsi Palestina, memperingatkan bahwa mereka akan menghentikan operasi mereka di Gaza pada Rabu malam jika tidak ada bantuan bahan bakar. UNRWA menyediakan layanan pendidikan, kesehatan, sosial, dan bantuan darurat bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina di Gaza.

Krisis bahan bakar ini merupakan salah satu dampak dari blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Blokade ini membatasi pergerakan orang dan barang dari dan ke Gaza, serta menghambat pembangunan dan pemulihan infrastruktur di wilayah tersebut. Akibatnya, Gaza mengalami kemiskinan, pengangguran, kelaparan, dan keterisolasian yang kronis.

Masyarakat internasional, termasuk Indonesia, telah mendesak Israel untuk mengakhiri blokade tersebut dan menghormati hak-hak rakyat Palestina. Namun, Israel tetap bersikeras untuk melanjutkan blokade tersebut dengan alasan keamanan nasional. Israel juga menuduh Hamas sebagai kelompok teroris yang bertanggung jawab atas ketidakstabilan di Gaza.

“Together We Support Palestine”

Mengenal sosok Mohammed Deif

Melalui campaign “Together We Support Palestine” dari “Bahagiaberbagibersama.org,” kita memiliki kesempatan untuk berbuat sesuatu yang positif dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dukungan ini adalah ungkapan nyata dari solidaritas dan harapan kita untuk masa depan yang lebih baik di Palestina.

Ayo, berpartisipasi dalam campaign ini dan bersama-sama kita mendukung Palestina! Klik di sini untuk berpartisipasi.

Kunjungi Juga Instagam bahaaberbagibersama

Dengan bersatu, kita dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam kehidupan warga Palestina yang membutuhkan bantuan kita. Mari bersama-sama mengirimkan pesan bahwa perdamaian dan keadilan adalah cita-cita bersama kita semua.

Baca Juga:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *