
Memasuki usia lanjut, banyak perubahan fisik dan mental yang terjadi pada lansia. Perubahan ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan kebahagiaan mereka. Menjaga kesehatan lansia di usia emas menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan mereka tetap mandiri, aktif, dan bahagia.
Table of Contents
Memahami Perubahan Fisik dan Mental pada Lansia

Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami berbagai perubahan fisik dan mental yang perlu dipahami. Berikut beberapa perubahan yang umum terjadi:
- Perubahan Fisik:
- Penurunan massa otot dan kekuatan tulang
- Penurunan kepadatan tulang (osteoporosis)
- Penurunan fungsi pendengaran dan penglihatan
- Penurunan fungsi pencernaan dan metabolisme
- Peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung
- Perubahan Mental:
- Penurunan daya ingat dan konsentrasi
- Perubahan mood dan mudah marah
- Depresi dan kecemasan
- Kesepian dan isolasi sosial
Faktor Risiko yang Memengaruhi Kesehatan Lansia
Selain perubahan yang terjadi secara alami, beberapa faktor risiko dapat memengaruhi kesehatan lansia, seperti:
- Riwayat kesehatan keluarga
- Gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, dan kurang olahraga
- Kurangnya akses layanan kesehatan
- Status sosial ekonomi yang rendah
- Keterasingan dan kurangnya dukungan sosial
Memahami Tantangan Kesehatan Lansia
Seiring bertambahnya usia, lansia menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang unik, seperti:
- Penurunan fungsi fisik: Lansia mengalami penurunan kekuatan otot, tulang yang rapuh, dan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Hal ini dapat membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan cedera.
- Penyakit kronis: Lansia lebih berisiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
- Gangguan mental: Depresi, kecemasan, dan demensia adalah beberapa gangguan mental yang sering terjadi pada lansia.
- Kesepian dan isolasi: Lansia yang tinggal sendiri atau tidak memiliki banyak interaksi sosial dapat merasa kesepian dan terisolasi. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka.
Tips Menjaga Kesehatan Fisik Lansia
1. Makan makanan bergizi seimbang
Pastikan lansia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari berbagai jenis makanan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan lansia.
2. Minum air putih yang cukup
Dehidrasi merupakan masalah yang sering terjadi pada lansia. Pastikan lansia minum air putih minimal 8 gelas per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
3. Olahraga secara rutin
Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga dapat membantu lansia menjaga kesehatan fisik, meningkatkan kekuatan otot dan tulang, serta melancarkan peredaran darah.
4. Istirahat yang cukup
Lansia membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan orang dewasa. Pastikan lansia tidur minimal 7-8 jam per hari.
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
Lansia dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan minimal setahun sekali untuk mendeteksi dini penyakit dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan tekanan darah
- Pemeriksaan gula darah
- Pemeriksaan kolesterol
- Pemeriksaan kepadatan tulang
- Pemeriksaan mata dan telinga
Tips Menjaga Kesehatan Mental Lansia

1. Tetap aktif secara sosial
Lansia perlu terlibat dalam kegiatan sosial untuk menjaga kesehatan mental dan mencegah rasa kesepian. Ikutlah komunitas atau kegiatan sosial yang sesuai dengan minat lansia.
2. Menjaga kesehatan otak
Lansia dapat menjaga kesehatan otak dengan melakukan aktivitas yang merangsang otak, seperti membaca buku, bermain teka-teki silang, atau belajar hal baru.
3. Mengelola stres dengan baik
Stres dapat berdampak negatif pada kesehatan lansia. Ajarkan lansia teknik relaksasi untuk mengelola stres, seperti meditasi atau yoga.
4. Menjaga kesehatan mental keluarga
Kesehatan mental keluarga juga dapat memengaruhi kesehatan mental lansia. Pastikan keluarga memberikan dukungan dan perhatian yang cukup kepada lansia.
Tips Menjaga Kesehatan Sosial Lansia
1. Membangun hubungan yang baik dengan keluarga dan teman
Hubungan yang baik dengan keluarga dan teman dapat membantu lansia merasa bahagia dan dicintai.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
Lansia dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya, seperti menjadi relawan atau mengikuti kegiatan keagamaan.
3. Menjaga komunikasi dengan orang lain
Lansia perlu menjaga komunikasi dengan orang lain untuk menghindari rasa kesepian dan depresi.
Dampak Negatif dari Kesehatan yang Menurun pada Lansia

Kesehatan yang menurun pada lansia dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan mereka, baik secara fisik, mental, sosial, maupun ekonomi. Berikut beberapa penjelasan lebih detail tentang dampak negatif tersebut:
Dampak Fisik
1. Ketergantungan pada orang lain
Lansia dengan kesehatan yang menurun mungkin memerlukan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, makan, dan berpakaian. Hal ini dapat membuat mereka merasa kehilangan kemandirian dan ketergantungan pada orang lain.
2. Kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Lansia dengan kesehatan yang menurun mungkin tidak lagi mampu melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan, seperti berolahraga, berkebun, atau bermain dengan cucu. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi, kebosanan, dan depresi.
3. Penurunan kualitas hidup
Kesehatan yang menurun dapat secara signifikan menurunkan kualitas hidup lansia. Mereka mungkin merasa lelah, lemah, dan tidak nyaman secara fisik. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk menikmati hidup dan berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka sukai.
Dampak Mental
1. Depresi dan kecemasan
Lansia dengan kesehatan yang menurun lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan. Hal ini dapat disebabkan oleh rasa frustrasi, kesepian, dan ketidakpastian tentang masa depan.
2. Penurunan daya ingat dan konsentrasi
Lansia dengan kesehatan yang menurun mungkin mengalami penurunan daya ingat dan konsentrasi. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk belajar hal baru, mengingat informasi penting, dan membuat keputusan.
3. Perubahan mood dan mudah marah
Lansia dengan kesehatan yang menurun mungkin mengalami perubahan mood dan mudah marah. Hal ini dapat disebabkan oleh rasa sakit, frustrasi, dan ketidaknyamanan.
Dampak Sosial
1. Kesepian dan isolasi sosial
Lansia dengan kesehatan yang menurun mungkin merasa terisolasi dari keluarga dan teman-teman. Hal ini dapat disebabkan oleh kesulitan untuk keluar rumah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan berkomunikasi dengan orang lain.
2. Penarikan diri dari aktivitas sosial
Lansia dengan kesehatan yang menurun mungkin menarik diri dari aktivitas sosial karena merasa malu, tidak mampu, atau tidak nyaman. Hal ini dapat memperburuk rasa kesepian dan isolasi sosial.
3. Beban bagi keluarga dan pengasuh
Lansia dengan kesehatan yang menurun mungkin memerlukan bantuan dari keluarga dan pengasuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat menjadi beban bagi keluarga dan pengasuh, baik secara fisik maupun emosional.
Yayasan Bahagia Berbagi Bersama: Membantu Masyarakat Lebih Sehat Lewat Program Ambulance Gratis
Yayasan Bahagia Berbagi Bersama adalah Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan dan kemanusiaan, dimana Yayasan ini di awal berdirinya adalah dari sebuah penyalur CSR di PT. Anugerah Kubah Indonesia, dengan brand QOOBAH. Saat ini yayasan mempunyai 5 program, yaitu: Masjid Qoobah, Kajian Rutin, Donasi Anak Yatim, Program Kartu Bahagia Untuk Yatim, Janda Tua, dan Dhuafa, dan Ambulance Gratis.
Ambulance Gratis Kediri 24 Jam dari Yayasan Bahagia Berbagi Bersama
Ambulance Gratis Kediri, sebuah layanan kemanusiaan yang digagas oleh Yayasan Bahagia Berbagi Bersama, hadir sebagai garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa masyarakat di Kota Kediri dan sekitarnya. Layanan ini siap siaga 24 jam untuk mengantarkan pasien ke rumah sakit terdekat dengan cepat, tepat, dan tanpa dipungut biaya.
Pada awalnya ambulance ini kami fokuskan untuk melayani masyarakat di lingkungan sekitar PT. Anugerah Kubah Indonesia atau masyarakat di Dusun Sawahan Desa Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, beberapa waktu kemudian permintaan atau kebutuhan akan ambulance gratis ini mengalami peningkatan, sehingga kami memutuskan untuk bisa melayani masyarakat kota dan kabupaten Kediri, kemudian berlanjut lagi menambah layanan hingga mencakup pengantaran dan penjemputan dari luar kota (Surabaya dan malang).
Ambulance Gratis Kediri membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Anda dapat berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa dengan:
- Menyebarkan Informasi: Bantu sebarkan informasi tentang ambulance gratis kepada keluarga, teman, dan tetangga Anda. Semakin banyak orang yang mengetahui tentang layanan ini, semakin banyak nyawa yang dapat diselamatkan.
- Infaq: Infaq Anda sekecil apapun akan sangat berarti bagi keberlangsungan layanan ambulance gratis. Anda dapat berdonasi secara online melalui Campaign Ambulance Gratis 24 Jam atau transfer ke rekening BSI 7977788778 a.n Bahagia Berbagi Bersama. Konfirmasi melalui WhatsApp 0852-3535-3588
Petunjuk teknis pemanfaatan layanan untuk pasien/jenazah, adalah sebagai berikut:
- Menghubungi nomor telpon unit ambulance (call/WA).
- Mengisi form permintaan ambulance yang telah kami sediakan.
- Tidak memberikan tip berupa apapun kepada driver.
- Disediakan kotak infaq di bagian belakang unit ambulance.
- Infaq tunai maupun Qris bisa dilakukan, untuk mendukung keberadaan ambulance gratis.
Call Center Layanan Ambulance Gratis Yayasan Bahagia Berbagi Bersama
Kediri Selatan (Ngadiluwih) & Sekitarnya: WhatsApp 0812-2222-906
Kediri Timur (Pare) & Sekitarnya: WhatsApp 0812-2224-104
Trenggalek – (Gandusari) & Sekitarnya: WhatsApp 0812-2223-603
Mari bersama wujudkan lansia sehat dan bahagia!