Baitul Maqdis, juga dikenal sebagai Yerusalem, adalah salah satu kota paling bersejarah di dunia yang telah menjadi pusat konflik selama ribuan tahun. Sejarah perebutan Baitul Maqdis mencerminkan konflik politik, agama, dan kekuasaan yang berlarut-larut dan terus berdampak pada wilayah Timur Tengah hingga hari ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah panjang dan rumit perebutan Baitul Maqdis yang melibatkan berbagai kekuatan dan peristiwa penting.
Baitul Maqdis dalam Sejarah Awal
Baitul Maqdis memiliki catatan sejarah yang panjang dan penting dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Dalam literatur agama-agama ini, kota ini dikaitkan dengan banyak peristiwa penting dan dianggap sebagai tempat suci yang mempengaruhi. Untuk agama Yahudi, Baitul Maqdis adalah lokasi dari Kuil Salomo yang legendaris, sedangkan dalam tradisi Kristen, kota ini adalah tempat berbagai peristiwa penting dalam kehidupan Yesus Kristus terjadi. Bagi umat Islam, kota ini adalah tempat ketiga yang paling suci setelah Makkah dan Madinah, dan Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci yang terletak di dalam kompleks Baitul Maqdis.
1. Kekhalifahan Awal dan Pemerintahan Arab
Kekhalifahan Islam yang awal, terutama yang dipimpin oleh Khalifah Umar bin al-Khattab, merebut Baitul Maqdis pada tahun 638 M. Ini adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam dan menandai awal pemerintahan Islam di wilayah tersebut. Baitul Maqdis dikenal dalam bahasa Arab sebagai “Al-Quds” yang berarti “tempat suci”.
2. Periode Persilangan Budaya
Pada abad pertengahan, Baitul Maqdis menjadi pusat penting dalam budaya dan ilmu pengetahuan. wilayah Muslim Umayyah dan Abbasiyah mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya. Ini adalah masa keemasan bagi kota ini, di mana ilmuwan, filsuf, dan seniman dari berbagai budaya dan agama berkumpul untuk memajukan pengetahuan manusia.
3. Perang Salib
Abad pertengahan terkenal dengan Perang Salib, serangkaian perang yang dipicu oleh usaha para ksatria Kristen Eropa untuk merebut kembali Baitul Maqdis dan mengembalikan kendali kota tersebut ke tangan umat Kristen. Perang Salib pertama dimulai pada tahun 1096, dan berlanjut selama beberapa abad. Salah satu perebutan terkenal terjadi saat tentara Salib merebut Baitul Maqdis pada tahun 1099, yang mengakibatkan diterimanya besar-besaran di kota itu.
4. Kesultanan Mamluk
Pada tahun 1291, Kesultanan Mamluk merebut kembali Baitul Maqdis dari tangan Tentara Salib, dan kota ini tetap berada di bawah pemerintahan Mamluk selama beberapa abad. Mamluk membangun berbagai monumen dan infrastruktur penting di kota ini, termasuk sebagian besar dinding-dinding yang masih berdiri hingga hari ini.
5. Kedatangan Kesultanan Ottoman
Kesultanan Ottoman merebut Baitul Maqdis pada tahun 1517, yang mengakhiri pemerintahan Mamluk. Selama beberapa abad, kota ini berada di bawah kendali Kesultanan Ottoman. Di bawah pemerintahan Ottoman, Baitul Maqdis mengalami masa kemakmuran, dan sejumlah struktur penting dibangun. Ottoman membangun Masjid Al-Aqsa dan mengembangkan kompleks Masjid tersebut.
6. Zaman Modern dan Pengaruh Imperialis Barat
Pada abad ke-19, dengan pecahnya Perang Krimea dan penurunan Kesultanan Ottoman, kekuatan-kekuatan Barat, termasuk Britania Raya dan Prancis, mulai mendapatkan pengaruh di wilayah Timur Tengah, termasuk Baitul Maqdis. Pada tahun 1917, selama Perang Dunia I, Inggris merebut kota ini dari Kesultanan Ottoman. Pada tahun 1920, Liga Bangsa-Bangsa memberikan mandat kepada Inggris untuk mengelola Palestina, yang mencakup Baitul Maqdis.
7. Pembagian Palestina
Pasca-Perang Dunia II dan Holocaust, tekanan internasional meningkat untuk menciptakan negara Yahudi modern. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara: satu untuk orang Palestina dan satu untuk pendatang Yahudi. Ini merupakan awal dari konflik Israel-Palestina yang berlarut-larut hingga saat ini.
8. Perang Arab-Israel 1948
Setelah pengumuman kemerdekaan Israel pada tahun 1948, negara-negara Arab segera menyerang Israel. Perang Arab-Israel 1948 melihat pertempuran sengit, termasuk pertempuran untuk menguasai Baitul Maqdis. Israel berhasil merebut sebagian besar kota ini selama perang tersebut. Perang Enam Hari pada tahun 1967 adalah titik balik penting dalam sejarah Baitul Maqdis. Israel berhasil merebut kembali Baitul Maqdis, termasuk Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa, dari tangan Yordania. Israel menjamin kekayaan penuh atas kota ini, meskipun tindakan ini tidak diakui secara internasional.
Perebutan Baitul Maqdis oleh Israel telah menjadi fokus perjuangan Palestina. Warga Palestina dan banyak negara di seluruh dunia menuntut pengembalian wilayah ini kepada Palestina dan mengakui hak mereka untuk mendirikan ibu kota negara mereka di sini. Konflik berlanjut selama beberapa dekade, dan perdamaian tetap sulit dicapai.
“Together We Support Palestine”
Sejarah perebutan Baitul Maqdis adalah cerminan dari konflik yang melibatkan agama, politik, dan kekuasaan di wilayah Timur Tengah. Perebutan kota ini telah berlangsung selama ribuan tahun, dan dampaknya dapat dirasakan hingga saat ini. Semangat solidaritas dan dukungan penting dalam membantu warga Palestina yang terus berjuang untuk hak mereka dan masa depan yang lebih baik. Kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam kampanye “Bersama Kita Mendukung Palestina” untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan bersatu, kita dapat memainkan peran dalam membantu mencapai perdamaian di wilayah yang terus mengalami konflik ini.
Melalui kampanye “Bersama Kita Mendukung Palestina” dari “ Bahagiaberbagibersama.org ,” kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang positif dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dukungan ini adalah ungkapan nyata dari solidaritas dan harapan kita untuk masa depan yang lebih baik di Palestina.
Ayo, berpartisipasi dalam kampanye ini dan bersama-sama kita mendukung Palestina! Klik di sini untuk berpartisipasi . Dengan tindakan baik kita, kita dapat memberikan harapan dan bantuan kepada mereka yang memaksa.
Baca Juga: