Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa diabaikan. Tidur dapat memberikan istirahat bagi tubuh dan pikiran, serta meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. Namun, tidak semua waktu bisa digunakan untuk tidur. Dalam Islam, ada beberapa waktu tidur yang dilarang karena memiliki dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut adalah enam waktu tidur yang dilarang dalam Islam dan alasannya.
1. Tidur di Pagi Hari
Tidur di pagi hari adalah waktu tidur yang dilarang dalam Islam karena bisa menyebabkan seseorang kehilangan berkah dan rezeki. Pagi hari adalah waktu yang penuh dengan kebaikan dan kesempatan, sehingga sebaiknya dimanfaatkan untuk beribadah, bekerja, belajar, atau melakukan hal-hal yang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah bagi umatku pada pagi harinya,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Tidur di pagi hari juga bisa membuat seseorang jatuh miskin, malas, dan kurang produktif. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu telah selesai salat Subuh maka janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR Thabrani). Oleh karena itu, hendaknya kita bangun pagi dan menjaga waktu tidur kita agar tidak berlebihan.
2. Tidur Sebelum Salat Isya
Tidur sebelum salat Isya adalah waktu tidur yang dilarang dalam Islam karena bisa menghalangi seseorang untuk melaksanakan salat Isya berjamaah, yang memiliki pahala besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang salat Isya berjamaah maka seolah-olah ia telah salat setengah malam.” (HR Muslim).
Tidur sebelum salat Isya juga bisa membuat seseorang tertidur terlalu lama dan melewatkan salat Tahajud, yang merupakan salat sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda, “Salat di malam hari adalah dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian khawatir akan datangnya subuh, maka hendaklah ia salat satu rakaat sebagai witir bagi salat yang telah ia kerjakan.” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Tidur Setelah Salat Ashar dan Menjelang Maghrib
Tidur setelah salat Ashar dan menjelang Maghrib adalah waktu tidur yang dilarang dalam Islam karena bisa menyebabkan seseorang linglung, bingung, dan lupa. Hal ini disebabkan oleh perubahan suasana dari terang ke gelap, yang mempengaruhi kondisi otak dan mental. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah salat Ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri.” (HR Ibnu Majah).
Tidur setelah salat Ashar dan menjelang Maghrib juga bisa mengganggu kesiapan seseorang untuk salat Maghrib, yang merupakan salah satu salat wajib yang harus dilakukan tepat waktu. Rasulullah SAW bersabda, “Salat pertama yang diwajibkan atas manusia adalah salat Maghrib.” (HR Ahmad).
4. Tidur Sepanjang Hari
Tidur sepanjang hari adalah waktu tidur yang dilarang dalam Islam karena menunjukkan sikap yang tidak bersyukur, tidak bertanggung jawab, dan tidak menghargai nikmat Allah SWT. Allah SWT telah menciptakan siang dan malam dengan hikmah dan tujuan yang berbeda. Siang adalah waktu untuk beraktivitas, sedangkan malam adalah waktu untuk beristirahat. Allah SWT berfirman, “Dan Kami telah menjadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kekuasaan Kami). Maka Kami hapuskan tanda (kekuasaan Kami) yang malam dan Kami jadikan tanda (kekuasaan Kami) yang siang terang-benderang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu Kami terangkan secara jelas.” (QS Al-Isra: 12).
Tidur sepanjang hari juga bisa menyia-nyiakan waktu yang berharga, yang seharusnya digunakan untuk beribadah, bersedekah, berilmu, atau beramal. Rasulullah SAW bersabda, “Dua nikmat yang banyak orang tertipu padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari).
5. Tidur Setelah Makan
Tidur setelah makan adalah waktu tidur yang dilarang dalam Islam karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan, obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya. Tidur setelah makan juga bisa mengurangi metabolisme tubuh, sehingga membuat seseorang merasa lemas dan mengantuk. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang tidur setelah makan, melainkan ia bangun dengan dosa.” (HR Thabrani).
Tidur setelah makan juga bisa mengganggu konsentrasi dan kewaspadaan seseorang, sehingga mengurangi produktivitas dan kreativitas. Oleh karena itu, hendaknya kita menunggu beberapa saat setelah makan sebelum tidur, atau melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki, membaca, atau berdzikir.
6. Tidur di Waktu Dhuha
Tidur di waktu Dhuha adalah waktu tidur yang dilarang dalam Islam karena bisa menghalangi seseorang untuk melaksanakan salat Dhuha, yang merupakan salat sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Salat Dhuha adalah salat yang dilakukan pada waktu ketika matahari mulai naik sekitar sepertiga jam setelah terbit hingga sebelum masuk waktu Zuhur. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang salat Dhuha empat rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.” (HR Ahmad).
Tidur di waktu Dhuha juga bisa membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala sedekah atas setiap persendian tubuhnya. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap pagi, setiap persendian di antara kalian wajib bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan cukuplah dengan dua rakaat Dhuha.” (HR Muslim).
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada enam waktu tidur yang dilarang dalam Islam, yaitu tidur di pagi hari, tidur sebelum salat Isya, tidur setelah salat Ashar dan menjelang Maghrib, tidur sepanjang hari, tidur setelah makan, dan tidur di waktu Dhuha. Waktu tidur yang dilarang ini memiliki alasan dan hikmah yang berkaitan dengan kesehatan, kewajiban, kebaikan, dan keberkahan. Oleh karena itu, hendaknya kita mengatur waktu tidur kita sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan menjauhi waktu tidur yang dilarang dalam Islam.
Semoga artikel ini bermanfaat dan sesuai dengan yang Anda inginkan.
Baca Juga:
Keutamaan dan Manfaat Puasa Senin Kamis dalam Islam
Mendalami Makna dan Nilai Zikir Subuh dalam Ajaran Islam
Berpikir Positif: Kunci Pengukuran Sifat Iri dan Dengki
Yuk Bersama-sama, kita bisa memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan . Mari berbagi, peduli, dan berbuat baik.
Yuk Kunjungi Campaign Yayasan Bahagia Berbagi Bersama di https://bahagiaberbagibersama.org/
Kunjungi Juga Instagram bahagiaberbagibersama