Hasad itu apa sih? Menurut Al-Quran dan Hadits

Hasad adalah perasaan iri hati terhadap nikmat atau kebaikan yang dimiliki oleh orang lain, baik berupa harta, pangkat, ilmu, atau hal lainnya. Orang yang memiliki hasad ingin agar nikmat atau kebaikan tersebut hilang dari orang yang dihasadinya, atau dipindahkan kepadanya.

Hasad adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya, karena dapat merusak iman dan akhlak seseorang. Hasad juga dapat menimbulkan permusuhan, fitnah, dan kejahatan di antara sesama manusia. Oleh karena itu, Islam sangat melarang dan mengingatkan bahaya hasad bagi orang yang melakukannya maupun yang menjadi sasarannya.

Hasad Menurut Al-Quran dan Hadits

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Dan dari kejahatan (orang yang) dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)

Ayat ini menunjukkan bahwa hasad adalah sumber kejahatan yang harus dijauhi dan dimintai perlindungan kepada Allah SWT. Allah SWT juga berfirman:

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُم مُّلْكًا عَظِيمًا

“Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah diberikan Allah kepada mereka? Maka sesungguhnya telah Kami berikan kepada keluarga Ibrahim kitab dan hikmah, dan telah Kami berikan kepada mereka kerajaan yang besar.” (QS. An-Nisa: 54)

Ayat ini menegaskan bahwa hasad adalah tanda ketidakpuasan dan ketidakbersyukuran terhadap nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada manusia. Hasad juga menunjukkan kebodohan dan kezaliman, karena mengingkari keadilan dan hikmah Allah SWT dalam menentukan takdir-Nya.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

“Janganlah kalian saling hasad-mendengki, saling menawar-nawar barang yang sedang ditawar orang lain, saling membenci, saling membelakangi, dan janganlah sebagian dari kalian menjual barang di atas penjualan orang lain. Dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)

Hadits ini mengajarkan bahwa hasad dapat merusak hubungan persaudaraan dan persatuan di antara umat Islam. Hasad juga dapat merugikan orang yang dihasadi maupun orang yang menghasad, karena dapat menghilangkan berkah dan menimbulkan dosa. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk saling mencintai, saling tolong-menolong, dan saling berlaku adil.

Hukum Hasad

Hasad adalah perbuatan yang haram dan dosa besar dalam Islam. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu, hasad juga bertentangan dengan konsep tauhid, karena menganggap bahwa nikmat atau kebaikan yang dimiliki orang lain adalah hasil dari usaha atau kemampuan mereka sendiri, bukan dari karunia Allah SWT. Padahal, Allah SWT berfirman:

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

“Dan tidak ada suatu nikmat pun yang ada pada kamu, melainkan dari Allah.” (QS. An-Nahl: 53)

Hasad juga menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidakridhaan terhadap qadha dan qadar Allah SWT, karena menginginkan agar nikmat atau kebaikan yang dimiliki orang lain berubah atau berpindah. Padahal, Allah SWT berfirman:

قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Katakanlah: “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami. Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS. At-Taubah: 51)

Hasad juga menimbulkan sikap dengki, benci, dan dholim terhadap orang yang dihasadi, karena mengharapkan agar nikmat atau kebaikan yang dimiliki orang tersebut hilang atau berkurang. Padahal, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok); dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain, boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok). Dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri dan janganlah kalian panggil-memanggil dengan gelaran yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)

Cara Menjauhi Hasad

Hasad itu apa sih? Menurut Al-Quran dan Hadits

Berikut adalah beberapa cara menjauhi hasad yang saya rangkum dari hasil pencarian web saya:

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.” (QS. Ad-Dhuha: 11)

مَنْ قَالَ حِينَ يُمْسِيْ وَحِينَ يُصْبِحُ: أَعُوْذُ بِاللَّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ

“Barangsiapa yang mengucapkan ketika petang dan pagi: Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk, dari bisikannya, tiupannya, dan hembusannya, sebanyak tiga kali, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakannya.” (HR. Tirmidzi)

قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَّكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Katakanlah: “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami. Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS. At-Taubah: 51)

لَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَلَا تَقَاطَعُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

“Janganlah kalian saling hasad-mendengki, saling membenci, saling memutuskan hubungan, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَوٰةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

“Dan janganlah kamu mengarahkan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada beberapa pasang di antara mereka, yaitu bunga kehidupan dunia, agar Kami mengujicobai mereka di dalamnya. Dan rezeki Tuhanmu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Taha: 131)

 

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda untuk mengenal lebih dekat tentang hasad dan cara menghindarinya.

 

Baca Juga:

Keutamaan dan Manfaat Puasa Senin Kamis dalam Islam

Mendalami Makna dan Nilai Zikir Subuh dalam Ajaran Islam

Berpikir Positif: Kunci Pengukuran Sifat Iri dan Dengki

Yuk Bersama-sama, kita bisa memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan . Mari berbagi, peduli, dan berbuat baik.

Yuk Kunjungi Campaign Yayasan Bahagia Berbagi Bersama di https://bahagiaberbagibersama.org/

Kunjungi Juga Instagram bahagiaberbagibersama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *