Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang penuh kesibukan dan tuntutan, tak jarang kita lupa untuk memperhatikan akhlak mulia dalam diri. Terjebak dalam arus kesibukan, kita terlena dengan pencapaian materi dan kesenangan semata, mengabaikan nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi pedoman hidup.
Padahal, akhlak mulia merupakan landasan utama dalam kehidupan seorang Muslim. Dialah yang menjadi pembeda antara orang yang beriman dan orang yang tidak beriman. Akhlak mulia bukan hanya tentang tata krama dan sopan santun, tetapi juga tentang ketulusan hati, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab terhadap sesama.
Islam sangat menekankan pentingnya akhlak mulia bagi umatnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran :
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang mulia.” (QS. Al-Qalam : 4)
Nabi Muhammad SAW pun menjadi teladan utama dalam akhlak mulia. Beliau dikenal dengan sifat-sifat terpuji seperti sabar, adil, dermawan, dan rendah hati. Beliau selalu menunjukkan kasih sayang kepada semua orang, bahkan kepada musuhnya sekalipun.
Table of Contents
Arti Akhlak yang Baik dalam Islam
Akhlak dalam Islam dikenal dengan istilah Akhlakul Karimah atau Akhlakul Mahmudah, yang berarti akhlak yang terpuji dan mulia. Akhlak ini merupakan cerminan dari keimanan dan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT.
Akhlak yang baik dalam Islam terbagi menjadi dua kategori utama :
1. Akhlak kepada Allah SWT
- Iman : Meyakini keberadaan Allah SWT, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, dan qada dan qadar dengan sepenuh hati.
- Islam : Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dan menjalankan semua syariat-Nya.
- Ihsan : Beribadah kepada Allah SWT dengan penuh rasa cinta, takut, dan harap.
2. Akhlak kepada Sesama Manusia
- Adil : Memberikan hak kepada orang lain sesuai dengan apa yang mereka berhak dapatkan.
- Ihsan : Berbuat baik kepada orang lain, meskipun mereka tidak berbuat baik kepada kita.
- Tawadhu : Rendah hati dan tidak sombong.
- Sidiq : Jujur dan tidak berbohong.
- Amanah : Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
- Sabar : Tegar dalam menghadapi cobaan dan tidak mudah marah.
- Syukur : Bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.
- Taqwa : Berhati-hati dan menghindari perbuatan dosa.
Manfaat Menebar Kebaikan dan Membangun Akhlak Mulia
Menebar kebaikan dan membangun akhlak mulia memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, antara lain :
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ketika kita berakhlak mulia, hal itu menunjukkan rasa syukur dan ketaatan kita kepada Allah SWT.
- Meningkatkan rasa bahagia dan ketenangan jiwa. Orang yang berakhlak mulia biasanya memiliki hati yang tenang dan tenteram.
- Mendapatkan pahala dari Allah SWT. Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi orang-orang yang berakhlak mulia.
- Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Orang yang berakhlak mulia biasanya mudah disukai dan dihormati oleh orang lain.
- Menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kedamaian. Ketika banyak orang yang berakhlak mulia, maka lingkungan akan menjadi lebih harmonis dan penuh kedamaian.
Contoh Akhlak yang Baik dalam Islam
Berikut beberapa contoh akhlak yang baik dalam Islam :
- Siddiq (jujur).
- Amanah (tepercaya).
- Tabligh (menyampaikan).
- Fathonah (cerdas).
- Syukur (bersyukur).
- Sabar (sabar).
- Tawadhu’ (rendah hati).
- Syaja’ah (berani).
- Kareem (dermawan).
- Hilim (lapang dada).
Bagaimana Cara Membentuk Akhlak Mulia?
Membentuk akhlak mulia bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan :
- Memperbanyak belajar ilmu agama. Ilmu agama adalah pedoman hidup yang akan membantu kita dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai akhlak mulia.
- Meneladani akhlak Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam akhlak mulia. Kita harus mempelajari kisah hidup beliau dan berusaha untuk meneladani akhlaknya.
- Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak mulia. Orang-orang yang berakhlak mulia akan memberikan pengaruh positif kepada kita. Kita dapat belajar dari mereka dan termotivasi untuk menjadi orang yang lebih baik.
- Mengajarkan akhlak yang baik kepada anak-anak. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Kita harus mengajarkan akhlak yang baik kepada mereka sejak dini agar mereka dapat menjadi orang yang beriman dan berakhlak mulia.
- Membiasakan diri untuk selalu berbuat baik. Kita harus selalu berusaha untuk berbuat baik kepada orang lain, meskipun mereka tidak berbuat baik kepada kita. Kebiasaan ini akan membantu kita dalam membentuk akhlak mulia.
Kisah Inspiratif Bukti Kebajikan Dibalas Kebaikan
Di bawah terik matahari Madinah, seorang wanita tua bernama Fatimah melangkahkan kakinya yang renta menuju masjid. Di tangannya, ia membawa seikat kurma yang tampak kusam dan mengerut. Kurma-kurma itu merupakan hasil panen dari kebun kecilnya yang tandus, jauh dari kata sempurna.
Fatimah adalah seorang janda miskin yang hidup sebatang kara. Ia senantiasa berusaha untuk bersedekah, meskipun hanya dengan harta yang dimilikinya. Ia percaya bahwa setiap kebaikan yang ditaburkan, pasti akan menuai hasil yang manis.
Ketika Fatimah tiba di masjid, ia melihat Nabi Muhammad SAW sedang duduk bersama para sahabatnya. Dengan penuh kerendahan hati, Fatimah menghampiri Nabi dan berkata, “Ya Rasulullah, ini adalah kurma yang aku bawa untuk disedekahkan. Mohon terimalah.”
Nabi SAW menatap kurma-kurma itu dengan penuh kasih. Beliau kemudian bertanya, “Fatimah, mengapa engkau selalu bersedekah dengan kurma yang buruk ini?”
Fatimah menundukkan kepalanya dan menjawab dengan suara lirih, “Ya Rasulullah, aku tidak memiliki kurma yang baik selain ini. Ini adalah hasil panen dari kebun kecilku yang tandus.”
Nabi SAW tersenyum dengan penuh makna. Beliau kemudian berkata, “Jangan khawatir, Fatimah. Allah SWT akan membalas kebaikanmu dengan berlipat ganda.”
Fatimah merasa lega dan bahagia mendengar perkataan Nabi SAW. Beliau kemudian mencium tangan Nabi dengan penuh hormat dan berpamitan.
Keesokan harinya, Fatimah kembali datang ke masjid dengan membawa seikat kurma. Kali ini, kurma-kurma itu terlihat berbeda. Warnanya kuning keemasan, besar, dan terlihat sangat segar. Fatimah merasa heran, bagaimana mungkin kurma-kurmanya bisa berubah menjadi begitu indah?
Ketika Fatimah bertemu dengan Nabi SAW, beliau langsung tersenyum dan berkata, “Fatimah, lihatlah kurmamu sekarang. Allah SWT telah membalas kebaikanmu dengan berlipat ganda.”
Fatimah takjub melihat kurma-kurmanya yang indah. Beliau kemudian bersujud syukur di hadapan Allah SWT atas karunia yang luar biasa ini.
Kisah Fatimah dan kurma manisnya menjadi bukti nyata bahwa Allah SWT akan selalu membalas kebaikan hamba-Nya dengan berlipat ganda. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan beriman kepada Allah SWT, meskipun dalam kondisi yang sulit. Oleh karena itu, marilah kita sebisa mungkin untuk selalu berbuat baik, salah satunya dengan bersedekah.
Baca juga: Menghadapi Cobaan Hidup dengan Iman
Mari Sebarkan Kebaikan dan Bangun Akhlak Mulia Bersama Yayasan Bahagia Berbagi Bersama
Yayasan Bahagia Berbagi Bersama adalah Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan dan kemanusiaan, dimana Yayasan ini di awal berdirinya adalah dari sebuah penyalur CSR di PT. Anugerah Kubah Indonesia, dengan brand QOOBAH. Yayasan Bahagia Berbagi Bersama (YBBB) tidak hanya fokus pada program sosial dan kemanusiaan, tetapi juga memiliki program kajian Islam yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan umat Islam. Kajian ini terbuka untuk umum dan dilaksanakan secara rutin di Masjid Qoobah, Kras, Kediri.
Jika Anda ingin merasakan manfaat dari kajian Islam penyejukkan hati dan berinfaq untuk Masjid Qoobah, Anda dapat mengunjungi campaign donasi online di Campaign Infaq Masjid Qoobah
atau infaq melalui no rekening BSI (Bank Syariah Indonesia) : 8771380220
a.n Yayasan Bahagia Berbagi Bersama.
Konfirmasi melalui WhatsApp 0852.3535.3588.
Bersama Yayasan Bahagia Berbagi Bersama, mari kita sebarkan kebahagiaan kepada yang membutuhkan.